Al-Zalzalah: 7-8) Jama’ah Shalat Jum’at rahimakumullah. Semua yang ada di jagad raya ini tidak akan pernah lepas atau luput dari pengamatan Allah. Apapun yang kita lakukan baik diketahui manusia ataupun secara sembunyi di dalam ruangan dengan tujuh lapis tembok atau di perut sekalipun Allah pasti akan tahu.
Cara menyebut dan memanggil nama Nabi Muhammad SAW yang dicontohkan Allah SWT ini diteladani oleh sahabat Nabi. Tidak ada satu pun sahabat nabi yang menyebut atau memanggil namanya. Misal, “ ya Muhammad (hai Muhammad).”. Para sahabat menyebutnya saat bercerita, dengan kalimat “Rasulullah,” dan memanggilnya dengan kalimat, “wahai
كُلُّ مَعْرُوفٍ صَدَقَةٌ. “Setiap perbuatan baik adalah sedekah.” (HR. Bukhari no. 6021, Muslim no. 1005) Imam Ibnu Bathal (w 449 H) di dalam kitabnya, Syarah Shahih al-Bukhari li Ibni Bathal menyebutkan bahwa sedekah disunnahkan bagi setiap muslim. Sedekah merupakan bentuk kemuliaan akhlak dan adab seorang muslim.
Mengawali khutbah ini, khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi dan kepada kita semua jama’ah shalat jum’at untuk senantiasa berupaya meningkatkan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan cara melaksanakan perintah Allah SWT dengan segenap keteguhan hati dan kemantapan jiwa, dan menjauhkan diri dari seluruh yang dilarang Allah
BACA JUGA: Kisah Setan yang Pandai Baca Ayat Kursi. Momen spesial ini sebaiknya digunakan pula untuk mengenal, mencintai dan meneladani Nabi Muhammad SAW. Redaksi menyajikan naskah khutbah Jumat mengenai bagaimana memaknai Maulid Nabi Muhammad SAW. Khutbah Jumat ini disusun oleh KH Ahmad Misbah, Ketua LDNU Tangsel dengan judul 'Khutbah Jumat Melainkan harus diisi dengan nilai-nilai agama yang universal dan merespon tantangan terkini. Terdapat empat nilai yang paling esensial dalam beragama. Pertama, al-Tawhid (tauhid). Nilai dasar tauhid mengajarkan kepada kita bahwa satu-satunya Wujud Mutlak adalah Allah, Dia-lah satu-satunya entitas yang tidak bermula dan tidak berakhir (qadim Yh23Q6. 1356493225103236397135158